KHAYALAN
SILSILAH YESUS !!! |
Allah berfirman di dalam
Al-Qur'an:
Sesungguhnya misal (penciptaan)
Isa
di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan)
Adam.
Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:
"Kun"
(seorang manusia), maka jadilah ia. (QS. 3:59)
Berdasarkan ayat Al-Qur'an di atas, maka
Isa/Yesus
adalah manusia yang tidak memiliki silsilah!
SILSILAH KETURUNAN YESUS MENURUT INJIL
KRISTEN
Injil-Injil hanya mengandung sedikit sekali kalimat-kalimat
yang dapat menimbulkan pertentangan dengan hasil-hasil Sains modern.
Banyak hikayat dalam Injil yang menggambarkan mukjizat tidak
mendapat penafsiran ilmiah. Mukjizat-mukjizat itu ada yang
berhubungan dengan orang seperti penyembuhan orang sakit (gila, buta,
lumpuh, lepra, menghidupkan Lazarus yang sudah mati), dan ada pula yang
mengenai fenomena material, di pinggir batas hukum alam (Yesus berjalan
di atas air, Yesus mengganti air jadi anggur). Hal-hal tersebut mungkin
hanya merupakan fenomena yang wajar tetapi dengan aspek yang luar biasa
oleh karena terjadi dalam waktu yang sangat singkat seperti angin
topan yang berhenti seketika, pohon tien yang kering mendadak,
atau seperti mencari ikan secara ajaib, seakan-akan seluruh ikan
yang ada dalam danau itu berkumpul di tempat di mana jala dilempar.
Dalam kejadian-kejadian tersebut, Tuhan campur tangan dengan
kekuasaanNya. Kita tidak usah keheran-heranan bahwa Tuhan itu dapat
berbuat hal yang mengherankan bagi manusia, tetapi bagi Tuhan
merupakan hal biasa. Ini tidak berarti bahwa seorang yang percaya
tidak memerlukan berhubungan dengan Sains. Percaya kepada mukjizat
dan percaya kepada Sains adalah tidak bertentangan. Yang pertama
adalah tahap ketuhanan yang kedua adalah tahap kemanusiaan.
Secara pribadi saya dengan senang hati dapat percaya bahwa Yesus
menyembuhkan orang sakit lepra, tetapi saya tidak dapat menerima suatu
teks yang dikatakan autentik dan diwahyukan Tuhan sedangkan dalam teks
tersebut saya dapatkan bahwa antara manusia pertama dengan Nabi
Ibrahim hanya berselisih waktu 20 generasi, seperti yang dikatakan
Injil Lukas (3, 23-28). Kita akan lihat sebentar lagi sebab-sebab yang
membuktikan bahwa teks Lukas, seperti juga teks Perjanjian Lama tentang
hal yang sama, telah disusun menurut imajinasi manusia.
Injil (seperti Al Qur-an) memberikan kita riwayat yang sama mengenai
asal-usul biologis Yesus. Membesarnya Yesus dalam kandungan ibunya di
luar hukum-hukum alam yang umum bagi seluruh manusia. Biji telor dari
ibunya tidak memerlukan bertemu dengan spermatozoid bapak untuk
membentuk suatu embryo yang kemudian menjadi bayi. Fenomena yang
berakhir dengan dilahirkannya seorang yang normal, tidak dengan
campuran dan unsur lelaki, dinamakan parthenogenese. Dalam alam
binatang parthenogenese dapat terjadi dengan syarat-syarat tertentu.
Seperti halnya serangga, beberapa hewan invertebrata, dan secara
sangat jarang, dalam jenis-jenis burung tertentu. Di antara
binatang yang menyusui, orang dapat mengadakan percobaan dengan
kelinci yang memperoleh perkembangan biji telor tanpa campur tangan
spermatozoid dan menjadi embryo yang sederhana tetapi orang tidak
dapat menemukan kelinci yang menunjukkan parthenogenese sempurna,
secara eksperimental atau secara natural. Tetapi Yesus merupakan
kasus parthenogenese. Ibunya adalah perawan dan tetap perawan serta
tidak mempunyai anak selain Yesus: Yesus adalah kekecualian biologik.**
Silsilah keturunan Yesus
Dua silsilah keturunan yang terdapat dalam Injil Matius dan Injil
Lukas menimbulkan persoalan tentang kebenaran, persesuaian dengan
hasil-hasil ilmiah dan juga persoalan "autentik atau tidak."
Problema-problema ini sangat menyulitkan ahli-ahli tafsir Kristen oleh
karena mereka menolak untuk melihatnya sebagai hasil imajinasi manusia;
Imajinasi manusia ini telah memberikan inspirasi kepada para
pengarang-pengarang Sakerdotal (pendeta-pendeta) daripada Kitab Kejadian
di abad VI S.M. untuk silsilah keturunan manusia-manusia pertama.
Imajinasi manusia itu pulalah yang memberi inspirasi kepada Matius
dan Lukas dalam hal-hal yang kedua pengarang Injil itu tidak
mengambil dari Perjanjian Lama.
Yang perlu kita perhatikan adalah bahwa silsilah keturunan
laki-laki tidak ada artinya sama sekali bagi Yesus. Jika orang ingin
memberikan silsilah keturunan kepada Yesus, anak tunggal daripada Maryam,
tanpa bapa, maka silsilah keturunan itu harus silsilah keturunan Maryam,
ibunya. Di bawah ini adalah teks menurut Terjemahan Ekumenik
terhadap Bibel, Perjanjian Baru.
Silsilah keturunan menurut Matius
terdapat pada permulaan Injilnya (Matius 1:1-17).
KITAB ASAL-USUL YESUS KRISTUS, ANAK DAUD,
ANAK IBRAHIM
Ibrahim mempunyai anak Ishak Ishak mempunyai anak Yakub Yakub mempunyai
anak Yuda dan saudara-saudaranya Yuda mempunyai anak Phares dan Zara
daripada Thamar Phares mempunyai anak Esrom Esrom mempunyai anak Aram Aram
mempunyai anak Aminabad Aminabad mempunyai anak Naasson Naasson mempunyai
anak Salmon Salmon mempunyai anak Booz daripada Rahad Booz mempunyai anak
Yobed daripada Ruth Yobed mempunyai anak Yesse Yesse mempunyai anak Nabi
Daud Daud mempunyai anak Suleman (dari istri Urie) Suleman mempunyai anak
Roboam Roboam mempunyai anak Abia Abia mempunyai anak Asa Asa mempunyai
anak Yosaphat Yosaphat mempunyai anak Yoram Yoram mempunyai anak Ozias
Ozias mempunyai anak Yoathan Yoathan mempunyai anak Achaz Achaz mempunyai
anak Ezechias Ezechias mempunyai anak Manasse Manasse mempunyai anak Amon
Amon mempunyai anak Yosias Yosias mempunyai anak Yechonias dan
saudara-saudaranya
Kemudian terjadi pengasingan di Babylon. Sesudah Pengasingan:
Yechonias mempunyai anak Salathiel Salathiel mempunyai anak Zorobabel
Zorobabel mempunyai anak Abioud Abioud mempunyai anak Eliakim Eliakim
mempunyai anak Azor Azor mempunyai anak Sadok Sadok mempunyai anak Akhim
Akhim mempunyai anak Elioud Elioud mempunyai anak Eleazar Eleazar
mempunyai anak Mathan Mathan mempunyai anak Yacob Yacob mempunyai anak
Yusuf, suami Maryam, yang melahirkan Isa yang dinamakan Al Masih.
Jumlah generasi adalah 14 dari Ibrahim ke Daud, 14 dari Daud hingga
pengasingan di Babylon, 14 dari pengasingan sampai Isa Al Masih.
Lukas (3:23-38) memberikan silsilah
keturunan yang berlainan dari silsilah Matius.
Kita kutipkan di bawah ini dari Terjemahan Ekumenik:
"Yesus pada permulaannya berumur kira-kira 30 tahun. Ia adalah anak Yoseph,
anak Heli anak Matthat, anak Levis, anak Melechi, anak Iannai, anak
Yoseph, anak Matthatias, anak Amos, anak Naaum, anak Hesti, anak
Naggai, anak Maath, anak Mattathias, anak Semein, anak Yosech, anak
Ioda, anak Ionam, anak Resa, anak Zorobabel, anak Salathiel, anak
Neri, anak Melchi, anak Addi, anak Kosam, anak Elmadam, anak Er, anak
Yesus, anak Elieser, anak Yorim, anak Matthat, anak Levi, anak Symeon,
anak Yuda, anak Yoseph, anak Ionam, anak Eliakim, anak Melea, anak
Menna, anak Mattalha, anak Natham,anak David, anak Yesse, anak Iobed,
anak Boos, anak Sola, anak Naasson, anak Aminabad, anak Admin, anak
Arni, anak Esrom, anak Phares, anak Yuda, anak Yacob, anak Isaac,
anak Abraham, anak Thara, anak Nachor, anak Serauch, anak Ragau,
anak Phalek, anak Eber, anak Sala, anak Kainam, anak Arphaxad, anak Sem,
anak Noe, anak Lamech, anak Mathausala, anak Enoch, anak Iaret, anak
Maleleel, anak Kainam, anak Enos, anak Seth, anak Adam, anak Allah."
Silsilah-silsilah tersebut akan kelihatan lebih terang jika kita
gambarkan dua daftar yang satu menggambarkan silsilah sebelum
David, dan yang satu lagi menggambarkan silsilah sesudah David.
SILSILAH YESUS SEBELUM
DAVID |
Menurut Matius
|
Menurut Lukas
|
Matius tidak menyebutkan sesuatu nama sebelum Abraham |
1. Adam |
2. Seth
|
3. Enos
|
4. Kainam |
5. Maleleel |
6. Zaret
|
7. Enoch
|
8. Mathausala |
9. Lamech
|
10. Nae
|
11. Sem
|
12. Arphaxad |
13. Kainam |
14. Sala |
15. Eber
|
16. Phalek
|
17. Ragau |
18. Serauch |
19. Nachor
|
20. Thara
|
1. Abraham |
21. Abraham |
2. Isaac
|
22. Isaac |
3. Yacob |
23. Yacob
|
4. Yuda |
24. Yuda |
5. Phares |
25. Phares |
6. Esrom |
26. Esrom |
7. Aram |
27. Arni |
8. Aminabad
|
29. Aminabad |
9. Naasson |
30. Naasson |
10. Salmon |
31. Sala |
11. Booz
|
32. Booz |
12. Yobed |
33. Yobed
|
13. Yesse |
34. Yesse |
14. David |
35. David |
|
Silsilah Yesus Sesudah David
Menurut Matius
Menurut Lukas
14.
David
35. David
15.
Salomon
36. Natham
16. Roboam
37. Matlatha
17. Abia
38. Menna
18. Asa
39. Melea
19. Yosaphat
40. Eliakim
20. Yoram
41. Ionam
21. Azias
42. Yoseph
22. Yoathan
43. Yoda
23. Achaz
44. Symeon
24. Ezechias
45. Levi
25. Manasse
46. Matthat
26. Amon
47. Iorim
27. Yosias
48. Elieser
28. Yechonias
49. Yesus
50. Er
Pengasingan di
Babylon 51.
Elmadam
52. Kosam
29. Salathiel
53. Addi
30. Zorobabel
54. Melchi
31. Abioud
55. Neri
32. Eliakim
56. Salathiel
33. Azor
57. Zorobabel
34. Sadok
58. Resa
35. Akhim
59. Ionan
36. Eliaud
60. Ioda
37. Eleazar
61. Iosech
38. Mathan
62. Semein
39. Yacob
63. Malthatheas
40. Yoseph
64. Maalh
41. Yesus
65. Naggar
66. Hesle
67. Naaum
68. Amos
69. Mattatheas
70. Yoseph
71. Iannai
72. Melchi
73. Levi
74. Matthat
75. Heli
76. Yoseph
77. Yesus
Perbedaan-Perbedaan Menurut Manuskrip dan
dalam Hubungannya dengan Perjanjian Lama
Dengan mengenyampingkan perbedaan tulisan (orthographiq), kita sebutkan:
a). Injil Matius
Silsilah keturunan telah hilang dari Codex Bezae Cantabrigiensis,
suatu manuskrip yang sangat penting dari abad VI dalam dua bahasa,
Yunani dan Latin. Yang hilang dari teks Yunani adalah seluruh silsilah,
sedang yang hilang dari teks Latin hanya sebagian besar. Tetapi hal ini
mungkin hanya disebabkan oleh hilangnya halaman-halaman pertama.
Perlu kita sebutkan kebebasan yang sangat besar yang ditunjukkan oleh
Matius dalam sikapnya terhadap Perjanjian Lama yang ia potong
silsilahnya untuk keperluan penyajian dengan angka (yang pada
akhirnya tidak ia lakukan seperti yang akan kita lihat).
b). Injil Lukas
1. Sebelum Nabi Ibrahim, Lukas menyebutkan 20 nama. Perjanjian Lama hanya
menyebutkan 19 nama (silahkan lihat
tabel keturunan Adam
dalam bagian yang khusus untuk Perjanjian Lama), Lukas menambah sesudah
Arphaxad (no. 12) nama Kainam (no. 13) yang tak tersebut dalam Kitab
Kejadian sebagai anak Arphaxad.
2. Dari Nabi Ibrahim sampai nabi Daud kita dapatkan 14-16 nama menurut
manuskrip.
3. Dari Nabi Daud sampai Nabi Isa.
Perbedaan yang sangat penting adalah perbedaan yang terdapat dalam
Codex Bezae Cantabrigiensis yang menisbatkan suatu silsilah khayalan
kepada Lukas dan silsilah itu terdiri dari silsilah Matius yang sudah
ditambah oleh orang yang bikin naskah dengan lima nama. Sayang, silsilah
Injil Matius dalam manuskrip tersebut telah hilang, sehingga kita tak
dapat mengadakan perbandingan.
PENYELIDIKAN KRITIK MENGENAI TEKS
Di sini kita berhadapan dengan dua silsilah yang mempunyai sifat
yang sama, yakni mulai dari Ibrahim dan Dawud. Unttzk memudahkan
penyelidikan ini, kita akan menjadikan silsilah tersebut menjadi
tiga bagian-bagian:
a. dari Adam sampai Ibrahim
b. dan Ibrahim sampai Dawud
c. dari Dawud sampai Yesus.
1. PERIODE DARI ADAM SAMPAI IBRAHIM
Matius yang memulai silsilahnya dari Ibrahim tidak ada hubungannya
dengan periode ini. Lukas memberi keterangan tentang nenek moyang
Nabi Ibrahim sehingga Adam; 20 nama, diantaranya 19 nama terdapat dalam
Kitab Kejadian (fasal 4, 5 dan 11). Dapatkah kita gambarkan bahwa
sebelum nabi Ibrahim hanya ada 19 atau 20 generasi manusia? Soal
ini telah kita selidiki ketika kita membahas Perjanjian Lama.
Jika kita ingin mendasarkan penyelidikan kita kepada tabel keturunan
Adam seperti yang disebutkan dalam Kitab Kejadian dan menerima angka
waktu yang ditunjukkan oleh teks Bibel, kita akan mendapat kesimpulan
bahwa antara munculnya manusia pertama di atas bumi dengan lahirnya
Nabi Ibrahim terdapat 19 abad. Orang memperkirakan bahwa Nabi Ibrahim
hidup sekitar tahun 1850 S.M. Dengan begitu maka petunjuk-petunjuk
yang terdapat dalam Perjanjian Lama menerangkan bahwa munculnya manusia
di atas bumi terjadi pada 38 abad sebelum Yesus. Nampak sekali bahwa
Lukas memakai bahan-bahan ini untuk Injilnya. Ia menyebutkan suatu
kekeliruan besar untuk menerangkan mengapa ia memakai bahan-bahan
tersebut. Kita telah membaca argumentasi sejarah yang meyakinkan yang
mendorong kepada pikiran ini.
Hal-hal yang tersebut dalam Perjanjian lama tak dapat diterima lagi
pada waktu ini. Bahan-bahan tersebut termasuk dalam golongan "Caduc" (lemah)
yang dinyatakan oleh Konsili Vatikan II. Akan tetapi anggapan bahwa
para pengarang Injil memakai bahan-bahan yang tidak sesuai dengan
Sains modern, merupakan suatu keterangan yang sangat berbahaya bagi mereka
yang mempertahankan faham bahwa teks Injil adalah sesuai dengan sejarah.
Para ahli tafsir merasakan bahaya ini. Mereka berusaha untuk mengelakkan
kesulitan dengan mengatakan bahwa persoalannya bukan persoalan
silsilah yang sempurna, bahwa ada nama-nama yang ditinggalkan oleh
penulis Injil dengan sengaja, dan persoalan yang pokok adalah untuk
membuktikan dalam garis-garis besar atau dalam unsur-unsurnya yang
penting suatu garis yang didasarkan atas realistis sejarah. Disebutkan
oleh A. Tricot dalam bukunya: Kamus Kecil tentang Perjanjian Baru,
(Petit Dictionnaire du Noaveau Testament). Dalam teks Injil tak ada
yang memungkinkan penafsiran semacam itu, karena teks itu teliti; A
punya anak B, B punya anak C adalah anaknya B, dan B adalah anaknya
A. Dan lagi mengenai periode sebelum Abraham, para penulis Injil
mengambil bahan dari Perjanjian Lama, di mana silsilah itu diterangkan
sebagai berikut: X pada umur sekian mempunyai anak Y, Y hidup
sekian tahun dan mempunyai anak Z. Jadi tak terdapat hal-hal yang putus.
Bagian sebelum Nabi Ibrahim dalam silsilah Yesus menurut Lukas
tidak dapat diterima atas dasar pengetahuan modern.
2. PERIODE DARI ABRAHAM SAMPAI DAVID
Di sini, dua silsilah itu cocok atau hampir cocok, kecuali dalam
satu atau dua nama. Kesalahan yang tidak disengaja daripada tukang-tukang
naskah dapat dijadikan alasan.
Apakah para penulis Injil benar mengenai periode ini?
Dawud dikatakan hidup sekitar tahun 1000 S.M., Ibrahim di sekitar tahun
1800-1850 S.M..
Apakah 14-16 generasi dapat hidup selama 8 abad? Tapi baiklah kita
katakan saja bahwa teks Injil, mengenai periode ini, masih dalam batas
hal-hal yang dapat diterima
3. PERIODE SESUDAH DAVID
Sayang, teks tidak mungkin lagi membuktikan bahwa Yoseph itu
keturunan David.
Kita tinggalkan saja pemalsuan yang terang daripada Codex Bezae
Cantabrigiensis yang mengenai Lukas, dan marilah mengadakan
perbandingan tentang hal-hal yang diriwayatkan oleh dua manuskrip yang
sangat terhormat, yakni Codex Vaticanus dan Codex Sinaiticus.
Dalam silsilah Lukas, kita dapatkan 42 nama sesudah David (no. 35)
sampai Yesus (no. 77). Dalam silsilah Matius kita dapatkan 27 nama
sesudah David (no. 14) sehingga Yesus (no. 41). Dengan begitu maka
jumlah nenek moyang Yesus (fiktif) sesudah David dalam dua manuskrip
terhormat tersebut berlainan. Nama-nama dalam silsilah tersebut juga
berlainan.
Tetapi ada lagi yang ajaib. Matius mengatakan bahwa silsilah Yesus
semenjak Ibrahim terdiri dari tiga kelompok dan masing-masing
kelompok terdiri dari 14 nama. Kelompok pertama, dari Ibrahim sampai
Dawud. Kelompok kedua, dari Dawud sampai pengasingan. Sedang kelompok
ketiga, dari pengasingan di Babylon sampai Yesus. Teks Matius memang
memuat 14 nama dalam kelompok pertama dan kedua, akan tetapi dalam
kelompok ketiga (dari pengasingan di Babylon sampai Yesus) kita hanya
mendapatkan 13 nama dan bukan 14 seperti yang kita harapkan, oleh
karena tabel yang dikemukakan menunjukkan bahwa Salathiel adalah
nomer 29 dan Yesus nomor 41. Tidak ada riwayat yang berbeda dengan
Matius yang menyebutkan 14 nama untuk kelompok ketiga.
Akhirnya agar berhasil mendapatkan 14 nama dalam kelompok kedua,
Matius mempergunakan kebebasan terhadap teks Perjanjian Lama. Nama-nama
daripada 6 keturunan David yang pertama (no. 15 sampai 20) sesuai dengan
apa yang tersebut dalam Perjanjian Lama. Akan tetapi tiga keturunan
Ioram (no. 20) yang dikatakan dalam bab dua daripada kitab Tawarikh dalam
Bibel sebagai Achazia, Yoas dan Amalsia, telah dihapuskan oleh Matius.
Begitu juga, Yechonias (no. 28) disebutkan oleh Injil Matius sebagai
anak Yosias (no. 27), padahal dalam kitab Raja-raja yang pertama
daripada Perjanjian Lama terdapat nama Eliakim diantara Yosias dan
Yechonias.
Dengan ini telah terbukti bahwa Matius telah merubah urutan silsilah
yang terdapat dalam Perjanjian Lama untuk menonjolkan suatu
kelompok buat-buatan yang terdiri daripada 14 nama, antara Nabi
Dawud dan pengasingan ke Babylon.
Sesungguhnya kita tidak begitu heran mendapatkan bahwa dalam kelompok
ketiga yang disajikan oleh Matius terdapat satu nama yang kurang,
sehingga tak ada teks Injil Matius yang menyebutkan 42 nama seperti
yang Matius umumkan, hal ini dapat saja dijelaskan dengan mengatakan
bahwa seorang tukang naskah membuat kesalahan. Akan tetapi kita
sangat heran karena para ahli tafsir Injil bersikap tutup mulut
mengenai hal ini. W. Trilling, berbeda dari para ahli tafsir Injil,
menulis satu baris mengenai hal tersebut dalam bukunya: Injil Matius. "Sesungguhnya
persoalan ini tidak boleh diabaikan begitu saja oleh karena para
ahli tafsir Injil, termasuk pengarang-pengarang Terjemahan Ekumenik dan
Kardinal Danielou telah menunjukkan pentingnya simbol 3 kali 14
yang telah disebut oleh Matius. Untuk menonjolkan hal tersebut, bukanlah
Matius sendiri telah menghilangkan beberapa nama yang tersebut dalam Bibel
agar berhasil pembuktiannya tentang angka yang keramat itu."
Nanti akan kita lihat bahwa para ahli tafsir Injil akan membentuk suatu
apologetik (cara mempertahankan agama) dengan membenarkan dihapuskannya
beberapa nama, tetapi mereka tergelincir mengenai kekurangan-kekurangan
nama sehingga mereka tidak berhasil mencapai hal yang diinginkan
oleh Matius, si pengarang Injil.
4. TAFSIRAN PARA AHLI TAFSIR MODERN
Kardinal Danielou, dalam karangannya Les Evangiles de l'enfance (Injil
Masa Kanak-kanak, terbit tahun 1967), setuju dengan daftar angka yang
dibuat oleh Matius dan mengatakan bahwa daftar tersebut mempunyai nilai
yang sangat tinggi, karena daftar itu menunjukkan silsilah asal usul
Yesus, yang juga diterangkan oleh Lukas. Bagi Kardinal Danielou, "Lukas
dan Matius adalah ahli sejarah yang telah mengadakan penyelidikan
sejarah, dan silsilah keturunan telah dikutip dari arsip keluarga Yesus."
Perlu diterangkan di sini bahwa arsip tersebut tak pernah ditemukan orang.
Kardinal Danielou, menyerang orang-orang yang mengkritik
pendiriannya dengan kata-kata: "itu adalah mental orang Barat,
kebodohan tentang agama Yahudi Kristen, ketidakadanya perasaan
Semitik, yang telah menyesatkan beberapa ahli tafsir dalam
memberi interpretasi kepada Injil. Mereka itu telah
mempergunakan kategori Plato, Descartes, Hegel dan Heidegger. Memang
ada suatu yang keruh dalam pikiran mereka." Sudah terang bahwa Plato,
Descartes, Hegel dan Heidegger tidak ada hubungannya dengan sikap
kritik terhadap silsilah keturunan yang bersifat khayalan.
Pengarang (Kardinal Danielou) menyelidiki arti 3 x 14 yang disebutkan
Matius, dan membuat hipotesa-hipotesa seperti berikut: "Mungkin ada
hubungannya dengan 10 minggu yang terkenal dalam hal-hal rahasia dari
agama Yahudi, tiga minggu pertama yang mirip dengan periode dari Adam
sampai Abraham, harus dihilangkan. Tinggal 7 minggu; enam minggu pertama
merupakan tiga grup yang masing-masing terdiri dari 14 nama, dan
minggu yang terakhir dimulai oleh Kristus yang memulai periode ke 7
daripada Dunia." Penjelasan semacam itu tak perlu diberi komentar.
Ahli-ahli tafsir "Terjemahan Ekumenik Bibel" -Perjanjian Baru-
memberikan pembelaan dengan angka yang tidak kita sangka.
Untuk angka 3 x 14 yang dikemukakan oleh Matius:
Angka 14, mungkin merupakan jumlah nilai huruf yang membentuk nama Dawud
dalam bahasa Ibrani D = 4, V = 6. Jadi jumlahnya 4+6+4 = 14.
Bagi Lukas, Terjemahan Ekumenik memberikan 77 nama. Hal ini memberi
peluang untuk mengatakan bahwa angka 7 itu dasar. 7 x 11 = 77. Padahal
kita sudah tahu bahwa bagi Lukas yang main hapus dan tambah, daftar yang
memuat 77 nama itu sama sekali buat-buatan.
Silsilah Yesus dalam Injil-lnjil merupakan masalah yang menimbulkan
permainan kata-kata yang sangat menyolok di antara para ahli tafsir
Kristen, dan memang hal tersebut adalah sesuai dengan
khayalan Lukas dan Matius.
Keterangan:
**Injil-injil
menyebutkan saudara-saudara daripada Yesus (Matius 13:46-50; Markus 6:1-6;
Yahya 7:3 & 2:12). Kata Yunani yang dipakai adalah
Adelphai
dan
memang berarti saudara lelaki atau perempuan
dalam arti biologik. Tentu saja di sini telah terjadi terjemahan yang
salah daripada kata
Semit
yang berarti
dekat (familiar), dan tidak lebih. Barangkali yang dimaksudkan di sini
adalah saudara-saudara sepupu.
BIBEL, QUR'AN, dan Sains Modern
Dr. Maurice Bucaille
Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science
Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Penerbit Bulan Bintang, 1979
Kramat Kwitang I/8 Jakarta
Wassalaam.
|